5.28.2009

Baru PT. RAPP Perusahaan di Riau Bersertifikan Hijau dari KLH

Riauterkini-JAKARTA- Keikutsertaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper (RAPP) pada Pekan Lingkungan Indonesia 2009 yang digelar di Jakarta Convention Centre (JCC) Jakarta mulai Kamis (28/5/09) hingga Senin (1/6/09) merupakan bagian dari komitmen perusahaan kertas raksasa tersebut dalam mengkapanyekan pengelolaan lingkungan hidup yang lestari. Terlebih RAPP merupakan satu-satunya perusahaan di Riau yang sukses meraih sertifikat hijau dari Proper, sebuah sistem berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam pengelola lingkungan hidup oleh Kementria Lingkungan Hidup.

Keberhasilan RAPP tersebut diakui Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Riau Fadrizal Labay saat bersama Corporate Affairs Direktur RAPP Ketut P.Wirabudi, External Manager RAPP Edwar Wahab, Stakeholder Ralations Manager RAPP dan Manager Humas RAPP Nandik Suparyono di sela-sela pelaksanaan Pekan Lingkungan Indonesia di Jakarta, Kamis (28/5/09).

“Untuk di Riau memang baru RAPP yang berhasil mendapat sertifikat hijau dari Proper. Kita harapkan perusahaan lain di Riau juga segera menyusul, sebagai bukti komitmen terhadap kelestarian alam,” ujarnya.

Sementara itu Ketut P. Wirabudi menjelaskan, bahwa secara kebijakan pihaknya sama sekali tidak menjadikan sertifikat hijau dari Proper sebagai tujuan. “Kita hanya melaksanakan menejemen sebaik mungkin dan seramah mungkin terhadap lingkungan, kalau kemudian cara dan hasil kerja kami diapreasiasi positif oleh Proper, tentu itu merupakan sesuatu yang membanggakan bagi kami,” ujarnya.

Kemudian Erwar Wahab menambahkan, bahwa untuk mendapatkan pengakuan sebagai perusahaan dengan pola menejemen ramah lingkungan, RAPP harus menjalani proses penilaian secara kontinyu dengan empat obyek utama. Pertama mengenai kualitas air, udara, Corporate Social Responsibility atau CSR dan pengelolaan limbah padat. “Uji lapangan dilakukan tiga bulan sekali, sedangkan laporan rutin harus diberikan enam bulan sekali. Selian itu, rekot data pengelolaan lingkungan dilakukan secara terus-menerus, setiap saat,” jelasnya.

Dalam Pekan Lingkungan Hidup Indonesia 2009 ini, merupakan kelanjutan dari keikutsertaan RAPP pada kegiatan serupa sebelumnya. Bersama sejumlah perusahaan lain di Riau, RAPP menampilkan secara umum kebijakan kelestarian lingkungan kepada pengunjung. Stand RAPP berada dalam anjungan Provinsi Riau yang dikoordinir Badan Lingkungan Hidup Riau.

Semula iven ini akan dibukan Wakil Presiden M Jusuf Kalla, namun kemudian berubah akan dibukan Menteri Negara Lingkungan Hidup, namun berubah lagi dan akhirnya, sekitar pukul 10.00 WIB, Kamis (28/5/09) hanya dibuka Sekretaris Meneg LH Arief Yuwono. Turut tampil dalam ajungan Riau adalah stand sejumlah kabupaten, seperti Bengkalis, Kuantan Singingi, Siak dan lainnya.***(mad)

Keterangan Foto:
Corporate Affairs Direktur RAPP Ketut P.Wirabudi, External Manager RAPP Edwar Wahab, dan Manager Humas RAPP Nandik Suparyono bersama Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Riau Fadrizal Labay saat mendampingi Sekretaris Meneg LH Areif Yuwono yang mengunjungi stan PT. RAPP di Pekan Lingkungan Indonesia 2009 di Jakarta, Kamis (28/5/09).

http://www.riauterkini.com/riaupulp.php?arr=24458 

Read more...

5.23.2009

Limbah Beracun PT RAPP Cemari Kebun Sawit Rakyat

Limbah Beracun PT RAPP Cemari Kebun Sawit Rakyat
Berita - Peristiwa
Rabu, 20 Mei 2009 14:57
PEKANBARU (iniriau) - Belasan hektar kebun sawit milik warga di Desa Simpang Perak Jaya Kecamatan Kerinci Kanan, Siak, rusak dan gagal panen akibat tercemar limbah padat pembuangan dari pabrik PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP). Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Siak juga memastikan bahwa limbah itu beracun dan berbahaya.


"Saat ini, sampel limbah telah kami kirim ke Bogor untuk diteliti lebih lanjut. Tapi secara kasat mata saja sudah dipastikan bahwa limbah padat itu beracun dan berbahaya," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Siak Nuzirwan Aziz kepada iniriau.com, Rabu (20/05/09).Nuzirwan menjelaskan, rusaknya belasan hektar lahan perkebunan sawit milik warga disekitar pembuangan limbah padat itu sudah membuktikan bahwa limbah itu beracun. Selain menyebabkan tanaman sawit rusak dan tidak bisa dipanen, limbah padat yang berupa gumpalan tanah dan lumpur hitam itu juga dikhawatirkan berbahaya bagi manusia. Meski demikian, BLH Siak akan memperkuat temuan awalnya dengan hasil tes laboratorium yang saat ini sudah dikirim ke Bogor, Jawa Barat."Selain telah mengirim sampel limbah, kita juga mengirim tim dari Universitas Riau (UR) untuk penelitian itu," tambahnya.Keberadaan limbah padat berbahaya yang dipastikan berasal dari PT RAPP itu, tambah Nuzirwan, sebenarnya sudah ada sejak beberapa tahun silam. Namun BLH tidak mendapat laporan dari masyarakat."Karena kita baru dapat laporannya, maka sampelnya baru kita kirim sekitar tiga minggu lalu," ujarnya.Meski secara teknis pihaknya hanya bertugas meneliti kebenaran sampel tersebut, Nuzirwan berharap agar pihak perusahaan bijaksana terkait kasus ini."Bijaksanalah (pihak perusahaan), karena itu sudah merugikan masyarakat. Jadi kalau bisa mereka bertemu menyelesaikan persoalan ini," kata Nuzirwan.(IR7/IRC)

Read more...

Limbah Beracun PT RAPP Cemari Kebun Sawit Rakyat

dari iniriau.com


Limbah Beracun PT RAPP Cemari Kebun Sawit Rakyat
Berita - Peristiwa
Rabu, 20 Mei 2009 14:57
PEKANBARU (iniriau) - Belasan hektar kebun sawit milik warga di Desa Simpang Perak Jaya Kecamatan Kerinci Kanan, Siak, rusak dan gagal panen akibat tercemar limbah padat pembuangan dari pabrik PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP). Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Siak juga memastikan bahwa limbah itu beracun dan berbahaya.
"Saat ini, sampel limbah telah kami kirim ke Bogor untuk diteliti lebih lanjut. Tapi secara kasat mata saja sudah dipastikan bahwa limbah padat itu beracun dan berbahaya," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Siak Nuzirwan Aziz kepada iniriau.com, Rabu (20/05/09).Nuzirwan menjelaskan, rusaknya belasan hektar lahan perkebunan sawit milik warga disekitar pembuangan limbah padat itu sudah membuktikan bahwa limbah itu beracun. Selain menyebabkan tanaman sawit rusak dan tidak bisa dipanen, limbah padat yang berupa gumpalan tanah dan lumpur hitam itu juga dikhawatirkan berbahaya bagi manusia. Meski demikian, BLH Siak akan memperkuat temuan awalnya dengan hasil tes laboratorium yang saat ini sudah dikirim ke Bogor, Jawa Barat."Selain telah mengirim sampel limbah, kita juga mengirim tim dari Universitas Riau (UR) untuk penelitian itu," tambahnya.Keberadaan limbah padat berbahaya yang dipastikan berasal dari PT RAPP itu, tambah Nuzirwan, sebenarnya sudah ada sejak beberapa tahun silam. Namun BLH tidak mendapat laporan dari masyarakat."Karena kita baru dapat laporannya, maka sampelnya baru kita kirim sekitar tiga minggu lalu," ujarnya.Meski secara teknis pihaknya hanya bertugas meneliti kebenaran sampel tersebut, Nuzirwan berharap agar pihak perusahaan bijaksana terkait kasus ini."Bijaksanalah (pihak perusahaan), karena itu sudah merugikan masyarakat. Jadi kalau bisa mereka bertemu menyelesaikan persoalan ini," kata Nuzirwan.(IR7/IRC)



Read more...

Kehancuran Hutan Akibat Pembuatan HTI di Lahan Gambut
Kanalisasi

Bekas Kebakaran

 Kanalisasi Kanalisasi