6.25.2008

GREENOMICS: RAPP KELEBIHAN BAHAN BAKU

Jakarta,
25/3 (ANTARA) - Direktur Eksekutif Greenomics Indonesia, Elfian Effendi, mengatakan bahwa perusahaan pulp dan kertas PT. Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP) sepanjang tahun 2007 diketahui mengalami kelebihan bahan baku, bukan defisit seperti yang mereka akui.

"RAPP kelebihan bahan baku hingga sekitar 1,56 juta meter kubik," kata Elfian di Jakarta, selasa, sekaligus menyanggah pernyataan manajemen RAPP yang mengaku sangat kekurangan bahan baku akibat operasi pemberantasan pembalakan liar di kawasan HTI di Provinsi Riau sepanjang tahun 2007.

"Greenomics akan meminta Departemen Kehutanan untuk melakukan audit terhadap kelebihan bahan baku RAPP tersebut," katanya menegaskan.

Verifikasi data realisasi pemenuhan bahan baku yang dilakukan oleh Greenomics menunjukkan bahwa pasokan bahan baku yang disetujui Departemen Kehutanan pada tahun 2007 untu k dikonsumsi oleh RAPP adalah sebesar 9 juta meter kubik, ujar Elfian, namun realisasinya mencapai 10,57 juta meter kubik.

Ada kelebihan sebesar 1,56 juta meter kubik, tambahnya, "Dan mereka berteriak kekurangan bahan baku ketika Polda Riau secara intensif melakukan investigasi pembalakan liar, padahal dalam kenyataannya mereka justru kelebihan bahan baku. Ini adalah bentuk pembohongan publik."

Elfian menyatakan, Greenomics juga akan meminta Komisi IV DPR-RI mengklarifikasi data realisasi RAPP tahun 2007, karena RAPP dianggap telah melakukan provokasi publik - dengan menggembar-gemborkan bahwa mereka menerima akibat buruk dari operasi pemberantasan pembalakan liar di Riau berupa kekurangan bahan baku secara signifikan.

"Data resmi realisasi pemenuhan bahan baku yang dikeluarkan pihak RAPP justru menunjukkan mereka surplus bahan baku," ujarnya.

Sebagai perbandingan, Greenomics juga melakukan investigasi terhadap data realisasi pemenuhan bahan baku tahun 200 7 yang dikonsumsi oleh perusahaan pulp dan kertas lainnya yang juga beroperasi di Riau, yakni PT. Indah Kiat Pulp & Paper (IKPP).

Dari 14 juta meter kubik pasokan yang disetujui Departemen Kehutanan, realisasi yang terpenuhi oleh IKPP sebesar 10,2 juta meter kubik.

Itu artinya IKPP kekurangan bahan baku sebesar 3,8 juta meter kubik, katanya.

"Secara total, tingkat realisasi pasokan bahan baku IKPP pada tahun 2007 mencapai 72,81 persen, atau kekurangan bahan baku sebesar 27,2 persen. Angka realisasi ini lebih realistis," demikian Elfian.
(T.E012/B/M007) (T.E012/B/M007/M007) 25-03-2008 17:44:32 NNNN

Tidak ada komentar:

Kehancuran Hutan Akibat Pembuatan HTI di Lahan Gambut
Kanalisasi

Bekas Kebakaran

 Kanalisasi Kanalisasi