8.21.2008

Sebagian Besar Bahan Baku Pulp dan Kertas Hasil Curian

Luar biasa pesat pertumbuhan industri bubur kertas dan kertas ( pulp & paper) di Indonesia. Dalam sepuluh tahun saja kapasitas produksi industri kertas yang sejak tahun 1987 hanya 980.000 ton, bertumbuh menjadi sekitar lipat tujuh kali. Dan diperkirakan akan bertambah melejit lipat dua kali selama 1998-2005. Sama halnya dengan industri pulp. Kapasitas pada tahun 1987 berada pada angka 515.000 ton, sepuluh tahun kemudian melonjak lipat delapan kali, dan diperkirakan pada tahun 2005 angkanya melesat menjadi hampir 13 juta ton. Luar biasa. Karenanya, sejak tahun 1995 Indonesia menjadi eksportir murni (net-exporter) untuk komoditi bubur kertas.Percepatan industri bubur kertas dan kertas dibahanbakari oleh kenaikan harga di pasar internasional. Arkian, pemerintah RI pun mencanangkan komoditi ini ke dalam daftar 10 komoditi andalan ekspor, 10 alat peraup dollar. Artikel ini mengetengahkan ancaman di balik industri komoditi bubur kertas dan kertas terhadap lingkungan hidup. Bahan baku untuk pulp dan kertas 100% berasal dari kayu yang diambil dari hutan alam, yang berujung pada parahnya kerusakan hutan (forest degradation) Indonesia. Dicurigai 80% bahan bakunya berupa hasil curian dari hutan alam. Kecurigaan itu didasarkan atas 2 alasan; <1> Produksi Hutan Tanaman Industri (industrial tree plantations) tak memadai untuk kebutuhan industri (kurang dari 10 juta m kubik per tahun), <2> industri pulp dan kertas beroperasi mendahului penanaman di HTI.

Tidak ada komentar:

Kehancuran Hutan Akibat Pembuatan HTI di Lahan Gambut
Kanalisasi

Bekas Kebakaran

 Kanalisasi Kanalisasi