8.04.2008

Warga Sei Rawa Masih Tahan Speedboat PT AA

[Senin 28/04/08, 16:44:10]
Laporan: Hendra Efivanias

SIAK, TRIBUN - Lebih dari dua pekan, masalah penahanan sementara speedboat milik kontraktor PT Arara Abadi (AA) di Desa Sungai Rawa masih berlangsung. Hanya saja, penahanan tersebut telah diserahkan oleh warga kepada Polsek Sungai Apit.

Demikian disampaikan warga Desa Sungai Rawa yang juga Kepala BPD, Setiono saat dihubungi Tribun melalui telepon selularnya, Minggu (27/4) siang. Namun, warga meminta, agar pihak kepolisian untuk sementara jangan menyerahkan speedboat tersebut kepada pihak perusahaan sampai harapan warga terpenuhi, tambahnya.

Menurut Setiono, ia beserta Kepala Desa Sungai Rawa sempat dipanggil oleh pihak kepolisian terkait masalah ini. "Disana kami sudah sampaikan masalahnya dan kami sudah serahkan speedboat tersebut agar dijaga polisi," ujarnya.
Setiono juga menerangkan, bahwa penahanan speedboat tersebut tidak menggunakan cara kekerasan atau paksa. Bahkan, pihak kontraktor telah membuat surat pernyataan yang menyampaikan bahwa speedboat tersebut diserahkan kepada masyarakat untuk ditahan sementara, terangnya. Tidak hanya itu, sebelum melakukan penahanan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pemerintah desa, tokoh masyarakat dan camat.
"Jadi, tidak benar jika ada yang menyatakan aksi kami hanya mengatasnamakan BPD," tegas Setiono.
Menurutnya, penahanan atas speedboat tersebut bisa diakhiri jika pihak perusahaan membuka diri untuk berdiskusi dengan warga. Sehingga, segala keluhan warga bisa langsung disampaikan.
Permasalahan antara warga Desa Sungai Rawa dengan kontraktor PT Arara Abadi berawal dari aktivitas pembuatan kanal oleh pihak perusahaan. Aktivitas tersebut membuat kebun sagu warga terkena lumpur galian dan membuat air sungai dimana kanal tersebut bermuara menjadi keruh.
Camat Sungai Apit, Yulizar SSos yang ditanyai Tribun beberapa waktu lalu juga membenarkan keluhan warga ini. Bahkan, pihak kecamatan telah menerjunkan tim untuk melihat langsung ke lapangan. Tidak hanya itu, laporan tim juga telah diserahkan secara tertulis kepada Pemerintah Kabupaten Siak.
Sementara itu, Kepala Distrik PT AA di Sungai Rawa, Nasril, membantah bahwa aktivitas penggalian kanal mengakibatkan kebun warga rusak dan air sungai keruh. Menurutnya, kekeruhan tersebut diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi pada saat itu.
Tidak hanya itu, Nasril juga mengatakan, bahwa aksi penahanan tersebut hanya mengatasnamakan segelintir warga saja. Karena menurutnya, kades tidak mengetahui pasti mengenai aksi tersebut. (*)
--
"River for Life"
Direktur Eksekutif Perkumpulan Elang
Phone (0761) 42909
E-mail: rikokurniawan@gmail.com
web: www.perkumpulan-elang.org

Perkumpulan Elang is small NGO to address water resource management issues in Riau province. It works with community groups to spread information and awareness in order to strengthen their position with respect to equitable and sustainable watershed management. It lobbies for policy change at local and national levels to protect watersheds and river systems from land use change and pollution and to promote pro-community water resource conservation policies. Perkumpulan Elang also carries out research to support community-based natural resource management

Tidak ada komentar:

Kehancuran Hutan Akibat Pembuatan HTI di Lahan Gambut
Kanalisasi

Bekas Kebakaran

 Kanalisasi Kanalisasi