sebentar lagi kita akan melakukan "pesta demokrasi". bagi yang merasakan sudah barang tentu ini adalah sebuah hajatan besar dan bisa merasakan paling tidak adalah hawanya. tetapi bagi saya, ini tidak seperti halnya yang biasa-biasa saja. bahkan, gak ngefek bahasa prokemnya. saya termasuk warga bangsa ini yang tidak bisa merakan pesta ini, karena selalu tersingkir oleh tangan-tangan yang mempunyai kepentingan lain dan atau kepentingan hal yang lebih penting.
hal ini menjadi hegemoni yang luar biasa, bagi saya. tetapi mungkin tidak bagi orang lain. tetapi sekali lagi ni luar biasa. saluut....ketika sistem demokrasi sudah entah mengalami ejakulasi dini atau apalah namanya, banyak calon-calon muda yang ingin mengubah bangsa ini dengan perjuangannya agar labih bermartabat dimata internasional dan budaya yang mengakar pada budaya yang baik, sekali lagi, saluuuut...
tetapi saya menemukan kejanggalan sedikit dari mata telanjang saya melihat fenomena ini. ini berkaitan dengan hutan, alam dan sekeliling kita. ketika saya ke siak tempo hari, saya melihat fenomena yang sedikit aneh. yaitu kampanye caleg dan ini sangat mengejutkan saya. ketika "kita" gencar-gencarnya dengan reboisasi, perlindungan kawasan, mempertahankan status adat dan yang lain-lain. ternyata ada-ada saya kelakuan manusia ini. satu sisi ada yang memperbaiki, satu sisi ada yang merusak. di tepian pinggir jalan, kayu-kayu yang di tanam, habis kena tusukan paku para caleg. bahkan ini saya rasa dilakukan dengan berlomba-lomba, siapa yang lebih duluan. gile bener!...bayangkan saja jika pucuk kayu yang ukurannya kecil harus terpaksa di tancapkan paku, dan itu tidak lebih dari satu. bisa matikan? ini baru satu pohon. tetapi fenomena ini terjadi di seluruh indonesia. wah, bisa-bisa ini sama penjahatnya dengan perusahaan-perusahaan yang membabat kayu yang statusnya adalah hutan yang di lindungi. belum lagi ini adalah bahan mereka kampanye. rata-rata caleg menggunakan bahan dari kayu (spanduk digital print, poster, kalender, kartu nama dan lain-lain). satu orang caleg rata-rata bisa menghabiskan 5-10 rim kertas lebih. kalikan, berapa hutan yang hilang karena caleg? dan bayangkan ini dilakukan di seluruh indonesia. bayangkan juga bahwa berapa air yang terlepas (tidak diserap oleh pohon) kemana larinya? ke laut, capek deh.....sudah becek, gak ada ojek....dari hal itu, berapa oksigen yang harusnya di produksi, dan pada akhirnya tidak seimbang dengan pelepasan karbon. ketika panas bumi meningkat, kita selalu ngeluh, "wah, panasnya gilak" siapa pelakunya? ya, sodara-sodara kita, teman-teman kita juga. akibat dari meningkatnya suhu tersebut, berapa ton es yang mencair di kutup? berapa meningkatnya debit air di laut, ketika bankir? ngeluh...berita terakhir yang saya baca, sudah 60% lebih es di kutup yang mencair, lha, kalau banjir bandang mau lari kemana? naik ojek?
saya ini hanya, ya...wong cilik lah. cumanya bisa mengingatkan. bagi rekan-rekan atau sanak handaitaulan, agar lebih memikirkan tentang alam kita.
bersambung...............................
salam,
shodik purnomo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar