Laporan: Kompas.com/Mys. tribuntimurcom@yahoo.com
Jakarta, Tribun – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia akan mengirim utusan guna menyelidiki konflik agraria warga Suluk Bongkal, Bengkalis, Riau lebih komprehensif dengan mengumpulkan keterangan dari berbagai pihak. Selain itu, Komnas HAM juga telah membuat surat perlindungan bagi warga yang datang mengadu dan mengupayakan mereka dapat kembali ke desa Suluk Bongkal.
Demikian dikatakan Wakil Ketua Bidang Internal Komnas HAM M Ridha Saleh seusai menerima pengaduan warga di kantornya, Jl Latuharhary, Jakarta, Senin (22/12).
“Kami kirim utusan ke sana untuk melihat kondisi secara langsung. Ini masalah yang sangat serius karena ada korban dari anak-anak dan warga lainnya masih ratusan yang berada di hutan untuk menyelamatkan diri,” kata Ridha.
“Kami segera lakukan tindakan emergensi untuk meminta pada aparat kepolisian dapat keluar dari desa dan tidak mengepung desa. Kalau perlu memanggil Kapolda Riau, Kapolsek dan Kapolres di sana untuk berkoordinasi, yang jelas kami juga surati Mabes Polri perihal konflik ini,” tutur Ridha.
Selain itu, dikatakan Ridha, secara hukum desa Suluk Bongkal itu sah milik warga. “Aksi kekerasan oleh aparat ini tanpa pemberitahuan dan menyebabkan korban dari aparat ini harus diselidiki ada apa di balik semua ini. Aparat sangat agresif untuk mengusir warga, kan bisa dikomunikasikan dengan baik,” ujarnya.
Sedangkan menurut koordinator Kontras Usman Hamid yang juga hadir, Komnas HAM telah memiliki MoU (kesepakatan) dengan Mabes Polri maka dalam hal ini tindakan anarkis aparat kepolisian tersebut seharusnya dilaporkan ke Propam Mabes Polri.
“Memang kami akan mengadukan kasus ini ke Propam supaya tak berulang kelak kemudian hari, karena ini sudah merupakan penyelewengan tugas kepolisian,” ujar Ridha.
Komnas HAM akan melakukan penyelesaian sistematis dengan kepolisian, Dephut dan perusahaaan (PT Arara Abadi) untuk mengupayakan warga dapat kembali ke desanya, menarik aparat polri dari kawasan tersebut dan merehabilitasi kerusakan yang terjadi. (*)
Tribun Timur, Selalu yang Pertama
Ada peristiwa menarik?
SMS www.tribun-timur.com di 081.625.2233
email: tribuntimurcom@yahoo.com
Hotline SMS untuk berlangganan koran Tribun
Timur, Makassar (edisi cetak) : 081.625.2266.
Telepon: 0411 (8115555) (rex)
http://www.tribun-timur.com/view.php?id=114316&jenis=Makassar
12.26.2008
Konflik Bengkalis, Komnas HAM Kirim Utusan ke Riau
Label:
Kasus Suluk Bongkal,
Konflik Lahan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar